Selain media cetak dan media berita online, Liputan tentang kegiatan Hari Pertama Sekolah di SMAN 1 Mojosari ini tak luput pula dari pantauan jurnalis TV nasional. Tayangan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMAN 1 Mojosari telah menghiasi salah satu segmen berita nasional seperti JTV, MNCTV, I-News TV, MetroTV, Trans7 dan CNN Indonesia. Berikut ini rekaman beberapa video diantaranya.
Jtv
I-News
MNC TV
RCTI
Trans 7
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun pelajaran 2019-2020 telah bergulir Senin (15/7). Pada hari pertama masuk sekolah tersebut, menjadi kesempatan bagi para orang tua menyerahkan buah hatinya di lembaga pendidikan baru.
Berbagai perasaan pun mewarnai. Seperti yang terpantau di SMAN 1 Mojosari, kemarin. Sebanyak 476 siswa telah memasuki dunia baru. Ya, mereka telah mengawali penjelajahannya untuk menimba ilmu di tingkat yang lebih tinggi. Para orang tua pun seakan tak rela melepaskan putra-putrinya begitu saja.
Karena itu, pada hari pertama pelaksanaan MPLS kemarin, wali murid turut mengantarkan anaknya ke sekolah. Tidak hanya sampai di pintu gerbang, tetapi juga turut menitipkannya hingga ke tangan bapak dan ibu guru.
Perasaan campur aduk dirasakan oleh Sri Arini, salah satu orang tua dari siswa baru di SMAN 1 Mojosari. Dia merasa senang karena Vania, putrinya, telah beranjak dewasa dan masuk ke jenjang sekolah menengah atas. Di satu sisi, dia merasakan haru karena belum sepenuhnya siap melepas putrinya tersebut.
”Saya ucapkan bismillahirrohmanirrohim. Karena di hari pertama sekolah ini mereka mulai start berjuang,’’ ungkapnya. Suasana haru menyelimuti ketika proses pelepasan siswa baru yang secara simbolis dilakukan oleh orang tua. Isak tangis pun pecah ketika para siswa melakukan sungkeman dengan bersimpuh di pangkuan masing-masing orang tuanya.
Prosesi yang sekaligus disertai dengan membasuh kaki sang ibu dengan siraman air bunga setaman. Ritual itu sebagai wujud seorang anak yang memohon restu untuk menimba ilmu di jenjang pendidikan baru mereka.
Di sisi lain, momentum tersebut juga menjadi kesempatan bagi orang tua untuk melepas sembari mendoakan putra-putrinya. ’’Karena biar bagaimana pun rida orang tua itu nomor satu untuk masa depan anak-anak,’’ ujarnya.
Tak pelak, baik anak dan orang tua pun saling bercucuran air mata sebelum saling berpisah untuk sementara waktu. Perempuan berhijab ini berharap, anak yang dititipkannya di sekolah barunya itu bisa menjadi siswa yang pintar dan berkarakter.
Untuk proses pembelajaran, dia menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah. Dia juga mengaku pasrah untuk diasuh bapak dan ibu guru selama menempuh pendidikan. Yang jelas, kata Arini, baik pendidik maupun wali murid bisa saling mengisi untuk kebaikan masa depan anak.
’’Karena bagaimana pun juga orang tua adalah guru pertama. Sedangkan guru adalah orang tua kedua,’’ tandasnya. Sementara itu, Kepala SMAN 1 Mojosari Ibnu Mudzakir, menjelaskan, dalam MPLS tahun ini pihaknya memang sengaja melibatkan orang tua siswa.
Terkait sungkeman dan membasuh kaki orang tua, kata Ibnu, merupakan salah satu bentuk dari penguatan pendidikan karakter kepada peserta didik. ’’Tujuan utamanya untuk pendidikan karakter, budi pekerti, dan akhlak,’’ sambungnya.
Dia mengatakan, MPLS dilakukan selama lima hari hingga berakhir pada Jumat (19/7) nanti. Selain pendidikan karakter, selama rangkaian masa orientasi tersebut juga akan dipaparkan berbagai materi.
Mulai ilmu pengetahuan, tata krama, nasionalisme, wawasan kebangsaan, antiradikalisme dan juga antinarkoba. Selama lima hari ini sekolah juga bekerja sama dengan lintas instansi. Meliputi TNI, Polri, BNN, hingga BPBD. ’’Yang jelas tujuan MPLS untuk memperkenalkan lingkungan sekolah kepada siswa baru. Supaya tidak canggung dan bisa kenal dan merasa memiliki sekolahnya,’’ katanya. (Sumber: Hari Pertama Sekolah, Siswa Basuh Kaki Ibu, Mohon Restu Menimba Ilmu – Radar Mojokerto)