E-sport merupakan salah satu olahraga prestasi di Indonesia yang sedang berkembang. Bahkan, Indonesia bisa dibilang menghasilkan sejumlah player di sejumlah cabang esport dan cabang tersebut menjadikan mereka terkenal tak hanya di Indonesia tapi juga dunia. Cabang olahraga (cabor) esport inilah yang sekarang ini sedang digandrungi kawan Smansa Mozar.
Dikomandani Bintang Yuda Setiawan, dkk. Tim Smansa Mozar berlaga di Grand Final East Java Student Championship Piala Gubernur 2021 dalam Esport Mobile Legends (9/10). Mereka sudah pernah memenangi kejuaraan esport mobile legends tingkat nasional yang digelar RRQ, salah satu e-sport yang mendunia.
Tim Smansa Mozar dengan nama NEED PEMASUKAN beranggotakan Bintang Yuda Setiawan, Muhammad Rafi Putra Rizki, Muhammad Dicky Setiawan, Mochamad Nasrulloh, dan Reynaldy Rifdatul Pahlevi.
Adapun nama-nama esports yang menjadi idola di Indonesia antara lain Dota 2, PES, Mobile Legends, Free Fire, Counter Strike:Global Offensive (CS:GO) hingga PUBG Mobile.
Sejumlah player dari cabang-cabang tersebut juga sudah mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional.
Ditanya mengenai kiprahnya dalam mengikuti esports ini Bintang Yuda berharap bisa berkontribusi menyumbangkan prestasi di dunia pendidikan.
“Sebenarnya tim kami ingin berlaga di RRQ lagi mengulang kesuksesan yang lalu, sayangnya kegiatannya berbenturan dengan pelaksanaan PTS di sekolah. Kami tetap ingin mengutamakan kegiatan sekolah.”
Dalam kesempatan ini selaku Kepala SMA Negeri 1 Mojosari Hj. Endang Binarti berpesan, “Kita tetap optimis mengikuti kegiatan esport apalagi sudah mendunia, tapi harus tetap mengutamakan belajar. Jangan sampai nge-game hingga lupa belajar. Bagaimanapun belajar adalah tugas utama.”
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Bapak Wahid Wahyudi berharap dengan esports ini bisa membangun pola berpikir kritis, tepat mengambil keputusan tentunya dengan kesepakatan.
Ibu Gubernur, Hj. Khofifah Indar Parawansa dalam sambutan penutup acara yang digelar di Ballroom lt.5 Gedung BPD Jatim menyatakan bahwa esports sudah go internasional, namun nilai-nilai kearifan moderasi, toleransi harus terus dibangun. Semoga esports ini bisa membentuk atlet-atlet muda yang kompetitif dan profesional. (Suyono Onde, Crew Megasus – Vosmedia.net)